2018-11-08

Anak SD Merokok di Sekolah Viral Medsos


Anak-SD-Merokok-di-Sekolah-Viral-Medsos



Info Trending - Anak SD Merokok di Sekolah Viral Medsos, Video berdurasi 35 detik memperlihatkan empat anak Sekolah Dasar (SD) berseragam pramuka merokok di sebuah ruangan yang diduga ruang guru. Video itu viral di aplikasi pesan singkat.

Informasi yang diperoleh detikcom, adegan bocah merokok itu terjadi di SDN 1 Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam video itu empat anak laki-laki itu memegang rokok, tiga anak berdiri, satu anak duduk di pinggir sofa. Mereka merokok tanpa canggung. Terdengar suara ribut anak-anak lain dan suara yang mengarahkan suara perempuan dewasa "Gayanya, gayanya," ucap suara perempuan itu.

Tati Maelati, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 1 Pamuruyan membenarkan empat siswa SD itu adalah anak didiknya. Aksi bocah merokok itu dilakukan di ruangan guru. Keempatnya tengah menerima hukuman dari pihak sekolah karena sebelumnya kedapatan merokok.

Menurut Tati video saat anak-anak merokok itu direkam oleh salah seorang guru sekolah tersebut. Video dibuat dijelaskan Tati hanya sebagai dokumen sekolah, tanpa ada niat untuk menyebarkan.

"Pada Sabtu (3/11) saya dapat laporan dari guru anak- anak kelas VI merokok. Saat itu saya meminta mereka dipanggil lalu dikumpulkan di ruangan kantor. Awalnya mereka enggak mengaku. Sampai akhirnya mereka mengaku katanya ada yang sebatang, dua batang, ada yang setengah batang dan sekian kenyot (sedot)," tutur Tati kepada awak media, Rabu (7/11/2018).

Tati menjelaskan saat beberapa anak mengadukan siswa lainnya turut merokok, mulai dari kelas II hingga VI. Saat itu, Tati mengaku sengaja memberikan rokok kepada anak-anak untuk sekedar membuktikan siswanya memang benar perokok. Dari puluhan siswa saat itu hanya beberapa saja yang merokok disaksikan guru.

Saat empat anak itu merokok, seorang guru sengaja merekam adegan tersebut. Tati sendiri mengaku tidak tahu video yang direkam guru itu tiba-tiba beredar sampai ke tangan orang tua murid dan viral.

"Ketika masih banyak anak-anak, tiba-tiba orang tua anak berdatangan ke sekolah. Mereka mencari guru yang rekam video. Kata orang tua murid katanya guru tersebut ngeshare video tersebut ke mereka, saya sendiri tidak tahu guru itu ngeshare ke orang tua murid," jelasnya.

Hari ini, Rabu (7/11/2-18), Tati mengaku sudah melakukan pertemuan dengan orang tua murid. Ia mengaku sudah meminta maaf.

"Maksud saya itu untuk pelajaran, namun saya akui caranya yang salah. Tujuannya pengen anak itu lebih baik, cuma sekali lagi caranya yang salah," katanya.

Tati mengaku kejadian ini menjadi pelajaran bagi pihak sekolah. "Dengan orang tua sudah tidak ada masalah, saya juga sudah meminta maaf terutama kepada keluarga empat anak yang ada dalam video itu," bebernya.

Sementara itu, Anggara salah seorang perwakilan orang tua murid membenarkan saat ini permasalahan tersebut sudah menuju ke Islah atau perdamaian. Meski begitu, poin-poin tuntutan dari orang tua murid harus dilaksanakan oleh pihak sekolah.

"Terkait video itu orang tua meminta pihak sekolah untuk mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya itu kepada media termasuk menjelaskan penyebaran video tersebut, kemudian membuat keterangan tertulis soal islah itu dan tuntutan secara materil memberikan kebijakan untuk membantu secara materil pemulihan psikologi anak," singkatnya.

0 komentar:

Posting Komentar